Jika konflik bersenjata pecah di Taiwan, maka Selat Taiwan akan menjadi medan perang antara AS dan China. Bagi kedua negara tersebut, Taiwan merupakan wilayah yang tinggi nilainya dari sisi strategis. Bagi China, Taiwan adalah bagian yang terintegrasi dan berkembangnya demokrasi di Taiwan bisa menjadi duri dalam daging. Sementara bagi AS, penguasaan Cina secara mutlak di Taiwan berbahaya bagi rantai suplai global AS dan sekutunya. Apalagi, Taiwan kini menjadi sumber utama semikonduktor bagi industri AS. Dari think-thank pertahanan, walaupun tidak melihat akan ada serangan invasi China secara fisik ke daratan Taiwan dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, tetap melihat China sebagai ancaman. China saat ini dianggap tengah melancarkan perang informasi untuk meyakinkan warga Taiwan tentang nikmatnya integrasi dengan China dan perang hukum untuk menyerang pihak-pihak yang kontra di Taiwan. Perang psikologis dalam bentuk latihan militer juga kerap dilancarkan China. Bagaimana pemihakan masing-masing negara di Asia Tenggara terhadap China atau AS dalam konteks pecahnya konflik di Taiwan?
Secara rutin, Indonesia hadir, berperan, dan menjadi bahasan dalam IISS Asia Security Summit: The Shangri-La Dialogue (Capie & Taylor, 2010; Cossa, 2002). Digelar sejak 2002, forum yang kini lebih dikenal sebagai Shangri-La Dialogue (SLD) menjadi salah satu wahana penting bagi para komandan senior dan pejabat pertahanan kawasan untuk bertukar pandangan. Indonesia salah satu peserta awal dan hadir sejak forum itu digelar pertama kali. Dalam SLD 2024, 30 Mei-2 Juni 2024, Menteri Pertahahan RI Prabowo Subianto akan kembali hadir. Kehadiran kali ini istimewa. Sebab, Menhan menyandang setidaknya tiga identitas sekaligus: Menteri Pertahanan RI, presiden terpilih, dan purnawirawan jenderal berpengalaman panjang di lapangan serta rantai komando. Dalam 22 tahun sejarah SLD, belum pernah ada pembicara dengan pengalaman dan jabatan selengkap Menhan Prabowo. Dengan tiga status itu, pandangan Menhan Prabowo akan menjadi salah satu perhatian regional dan global. SLD 2024 akan menjadi salah satu kesempatan komunitas internasional mencermati pandangan pemimpin negara terbesar di Asia Tenggara pada berbagai masalah global dan regional.
Research group of experts and journalists that focuses on issues of strategy and defence in the country, with the chief aim of disseminating information to the public.