MOSKOW – Memasuki 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia, kedua negara terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempererat tali persahabatan, yang salah satunya diwujudkan melalui kerja sama di bidang kebudayaan. Sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengadakan dialog budaya bersama para Indonesianis yang terdiri dari kalangan akademisi, senator, peneliti, serta pecinta budaya Indonesia di Rusia.
Kegiatan ini diselenggarakan di Wisma Indonesia, Moskow, pada Rabu, 14 Mei 2025, dan menjadi wadah strategis untuk memperkuat pertukaran pemikiran serta memperdalam pemahaman budaya antara masyarakat kedua negara. Hadir dalam kesempatan ini beberapa tokoh Indonesianis seperti Profesor Vilen Sikorsky, Dr. Victor Sumsky, Senator Elena Pisareva, Alexey Drugov, dan Mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia yaitu Duta Besar Vladimir Plotnikov, serta berbagai perwakilan universitas terkemuka dari Rusia.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia, khususnya melalui jembatan diplomasi budaya. Dalam pertemuan ini, Fadli Zon memaparkan visi misi Kementerian Kebudayaan dan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong upaya pemajuan kebudayaan sejalan dengan amanat Konstitusi bahwa negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.
“Saya mengapresiasi para Indonesianis yang selama ini telah berkontribusi dalam mempererat hubungan persahabatan Rusia dan Indonesia. Tentu Kementerian Kebudayaan mendukung berbagai inisiatif dalam rangka menciptakan ruang diskusi, kolaborasi, dan kerja sama untuk memeperkuat hubungan bilateral kedua negara melalui jembatan budaya,”ungkap Fadli Zon dalam rilisnya yang dikirimkan kepada The Strategy.
Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli juga menyerahkan buku-buku yang ditulisnya kepada perwakilan universitas yang hadir antara lain Moskva State Institute of International Relations (MGIMO), Moscow State University (ISAA), St. Petersburg State University, juga kepada Rumah Nusantara di Rusia yang baru saja didirikan awal Mei lalu. Penyerahan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia di kalangan akademisi dan masyarakat Rusia. Menbud menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan berkomitmen memperkuat diplomasi budaya melalui dibangunnya Rumah Budaya Indonesia di berbagai negara.
Para Indonesianis yang hadir juga menyerahkan buku-buku karya sastra Indonesia yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Rusia antara lain buku Pramoedya Ananta Toer berjudul Tetralogi Anak Semua Bangsa, yang diterbitkan tahun 2025. “Berbagai karya ini merupakan simbol hubungan erat antara Indonesia dan Rusia, memperkaya khazanah sastra yang dapat dinikmati oleh komunitas pecinta budaya Indonesia di Rusia yang tentunya memperkuat jalinan persahabatan kedua negara,” tambah politikus Gerindra ini.
Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi ini, diharapkan hubungan kedua negara semakin kokoh dan erat, khususnya melalui diplomasi kebudayaan. Dalam kunjungan ini Menbud juga meninjau Rumah Nusantara Indonesia dan bertemu dengan komunitas mahasiswa Rusia yang belajar gamelan di KBRI Moskow.
“Budaya Indonesia yang dicintai dan dipelajari oleh masyarakat Rusia menunjukkan bahwa budaya adalah bahasa universal yang dapat diterima semua kalangan. Saya berharap ke depan semakin banyak kolaborasi di bidang budaya, sastra, dan seni antara Indonesia dan Rusia sehingga dapat memperkuat hubungan diplomatik yang sudah erat terjalin selama 75 tahun ini,’’ tandasnya.
Di Rusia, Fadli Zon juga menghadiri Kongres Menteri Kebudayaan Negara-negara Dunia Islam atau Congress of Ministers of Culture of the Islamic World yang dilaksanakan di Kazan, Republik Tatarstan, Republik Federasi Rusia pada Kamis, 15 Mei 2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan gagasan dan pandangan tentang pentingnya dialog budaya sebagai dasar untuk mempertahankan identitas bangsa dan memperkuat keberagaman di dunia yang semakin multipolar di tengah konflik dan perang. Kongres ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan Kazan Forum, mengangkat tema “Rusia and Islamic World”, bertujuan memperkuat hubungan persahabatan Rusia dengan negara-negara Islam melalui kerja sama di bidang ekonomi, budaya, dan perdagangan.
Hadir Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Yang Mulia Olga Lyubimova selaku tuan rumah, perwakilan Islamic World Educational Scientific and Cultural Organization (ICESCO), Organization of Islamic Cooperation (OIC), League of Arab States, dan menteri Kebudayaan dari 18 negara-negara Islam.
“Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia dan memiliki berbagai keragaman budaya, kita patut bangga bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat narasi global tentang pentingnya toleransi dan persatuan sebagai fondasi dalam mewujudkan perdamaian abadi,’’ ungkap Fadli Zon dalam sesi pleno di event tersebut. Dia juga menyampaikan tentang semangat Bhinneka Tunggal Ika, yakni Persatuan dalam Keberagaman, sebagai prinsip utama dalam membangun harmoni dan moderasi beragama di Indonesia.
Merespon situasi di Palestina, Fadli Zon menegaskan perlunya perlindungan terhadap warisan budaya dan mengutuk berbagai serangan terhadap warisan budaya, terutama di Gaza. Dimana, Gaza mengalami kerusakan parah terhadap lebih dari 100 situs budaya sejak Oktober 2023. “Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya kejahatan kemanusiaan, genosida manusia, namun juga sebuah genosida budaya yang tak berperikemanusiaan. Penghancuran identitas suatu bangsa, peradabannya, dan juga berbagai warisan budayanya adalah bentuk kejahatan perang yang harus kita respons secara kolektif. Indonesia terus, dan akan selalu menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Palestina dan siap berkontribusi mewujudkan tatanan global yang lebih adil, inklusif, dan beradab melalui diplomasi budaya,” tegas Fadli Zon. (dwi sasongko)