Kenang Perjuangan Bung Karno dan Pendiri Bangsa lewat Pameran Gelegar Foto Nusantara 2025

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) duduk bersama Guntur Soekarnoputra saat menghadiri pameran Gelegar Foto Nusantara 2025 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta pada Sabtu (7/6/2025). Foto : Dok Kementerian Kebudayaan RI
Pameran ini merekam perjalanan sejarah yang belum banyak diketahui publik, termasuk momen penting seperti TAP MPRS No. 33 tentang lengsernya Bung Karno.
Share the Post:

JAKARTA – Presiden RI ke-5, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri membuka pameran Gelegar Foto Nusantara 2025 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta pada Sabtu (7/6/2025). Pameran ini menampilkan karya fotografi dari Guntur Soekarnoputra, putra sulung Bung Karno. Dengan tema Potret Sejarah dan Kehidupan, pameran ini mengajak kita untuk mengenang Perjuangan Bung Karno dan Para Pendiri Bangsa.

Dalam sambutannya, Megawati Soekarnoputri menekankan bahwa pameran ini merekam perjalanan sejarah yang belum banyak diketahui publik, termasuk momen penting seperti TAP MPRS No. 33 tentang lengsernya Bung Karno. “Sejarah adalah aliran kehidupan bangsa yang harus terus diingat dan dipahami oleh setiap generasi. Republik Indonesia dibangun dengan perjuangan besar sehingga menjadi tanggung jawab kita untuk mengajarkan generasi muda agar bangga menjadi bagian dari Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan warisan kebudayaan yang tinggi dan kaya,” ujar Megawati.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon ikut menghadiri pameran Gelegar Foto Nusantara 2025 tersebut. Menurut dia, foto-foto karya Guntur Soekarnoputra merekam perjalanan bangsa sejak 1956, menampilkan berbagai peristiwa penting, ekspresi kehidupan, hingga wajah-wajah tokoh publik dan masyarakat sehari-hari. ‘’Pameran ini membuktikan bahwa fotografi adalah seni visual yang penting, terutama ketika dilakukan dalam kurun waktu panjang oleh putra Presiden Republik Indonesia. Jejak perjuangan Bung Karno, Bung Hatta, dan para pendiri bangsa yang terekam di sini harus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” ungkap Fadli Zon dalam pidatonya.

Pameran ini menampilkan 550 foto karya fotografi Guntur Soekarnoputra yang diambil sejak tahun 1956 hingga 2025. Foto-foto tersebut merekam berbagai momen penting, seperti upacara peringatan kemerdekaan, pertemuan dengan tokoh dunia, perubahan sosial politik pasca-kemerdekaan, serta keseharian keluarga Bung Karno dan interaksinya dengan masyarakat. Karya foto ini dapat menggambarkan semangat perjuangan dan gagasan besar Bung Karno tentang kemerdekaan, nasionalisme, dan pembangunan bangsa.

Guntur mulai memotret sejak duduk di kelas enam Sekolah Rakyat (SR) dan membawa kameranya saat mengikuti kunjungan kenegaraan bersama sang ayah ke Amerika Serikat dan Eropa selama hampir satu bulan. Ia menggunakan berbagai kamera, termasuk Kodak Baby Box, Olympus MD3, dan Hasselblad, hadiah dari Kedutaan Besar Uni Soviet. Kamera Hasselblad, yang awalnya dirancang untuk berburu, digunakannya untuk menghasilkan potret model dengan hasil berkualitas tinggi. Melalui lensa-lensanya, Guntur tidak hanya menangkap momen pribadi, tetapi juga merekam jejak sejarah bangsa.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon melihat foto-foto yang dipamerkan dalam pameran Gelegar Foto Nusantara 2025. Foto : Dok Kementerian Kebudayaan RI

Pameran Gelegar Foto Nusantara 2025 ini menjadi pameran foto kedua Guntur Soekarnoputra setelah pameran pertamanya pada November 1994 di Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud. Koleksi ini menghadirkan perspektif unik tentang sejarah Indonesia yang terekam melalui sudut pandang Guntur sebagai saksi langsung perjalanan bangsa.

Selain menjadi ajang seni, pameran ini juga menggalang dana untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan seniman Indonesia. Pameran ini sekaligus memperingati tiga momen penting dalam sejarah bangsa, yaitu Hari Lahirnya Pancasila, Hari Lahir Bung Karno, dan Hari Wafatnya Bung Karno. 

Melalui 550 foto penuh makna yang merekam momen-momen bersejarah selama hampir tujuh dekade, Guntur juga mengajak masyarakat mengenang perjuangan Bung Karno dan merefleksikan kontribusinya bagi bangsa. Pameran ini dibuka untuk umum mulai 8 Juni 2025 hingga 13 Juni 2025.

Sejumlah tokoh penting turut menghadiri peresmian pembukaan pameran ini, seperti Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Ketua Mahkamah Konstitusi 2015 – 2018 Arief Hidayat, Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Meutia Hatta, dan sejumlah pejabat lainnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, fotografer kawakan, seperti Arbain Rambey juga menyelenggarakan lokakarya fotografi. Lokakarya ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari teknik-teknik fotografi langsung dari para ahli, sekaligus memahami bagaimana seni fotografi dapat menjadi medium untuk merekam sejarah dan budaya bangsa.Dalam kesempatan wawancara dengan jurnalis, Fadli Zon mengapresiasi terselenggaranya pameran ini. “Luar biasa pameran ini, sejarah panjang karya fotografi dari tahun 1956 dari seorang seniman Mas Guntur. Sejarah Bung Karno dan Bung Hatta posisinya tidak dapat tergantikan sebagai proklamator dan juga pahlawan nasional, founding father yang tak tergantikan,” tegas Fadli Zon. (dwi sasongko)